Tampilkan postingan dengan label prosa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label prosa. Tampilkan semua postingan

Rabu, Juli 21, 2010

Melepas Rindu Padanya

Lebih setahun aku tidak pernah lagi singgah ke rumahnya. Sejak tahun lalu aku menemukan kawan baru untuk sekadar berbagi cerita. Aku tahu, dia sendiri. Sepi, pasti. Bahkan tak juga satupun yang pernah, walau hanya sekadar bertanya kabar tentang dirinya. Aku telah lama menanam dan memupuk rindu di rumah itu, hingga tumbuh subur begitu rindang sampai sekarang.

Dan ternyata, dia masih setia dengan seulas senyum di bibir, ketika tadi aku menjumpainya di rumah kami dulu. Aku hanya singgah sebentar. Melihat-lihat, membongkar-bongkar catatan yang tersimpan rapi. Aku tidak pernah tahu, bahkan sampai ketika aku kembali berlalu, bagaimana perasaannya saat itu, saat kami menuai rindu.

Banyak cerita yang terukir, dan kemudian tersimpan dalam sebuah folder yang sudah berganti rupa, tapi masih kuingat alurnya. Pelan, aku mengeja setiap kata yang tertulis di sana. Sembari meraba-raba bayangan itu, agar merupa jelas di benakku. Siang itu, aku kembali bersama bayangannya.

Cerita lama, memang. "Kangen," bisikku dalam hati, meski cerita itu sudah berlalu, dan mungkin telah diselimuti debu dalam ruang-ruang ingatannya. Tapi aku kangen untuk melepas rindu padanya, seperti aku juga melepas rindu pada teman di rumah yang tadi sempat kusinggahi, walau sejenak.

K-A-N-G-E-N. Pesan itu juga yang sempat kubaca, kutemui di kotak surat yang sudah lama tak pernah kuobrak-abrik lagi, seperti dulu. Ada rindu di sana, aku membacanya. Ya, ada rindu di sana, lebih setahun yang telah melewati kita. Walau aku tidak tahu lagi, apakah rindu itu masih tertanam di hatimu. Jelas, pastinya rindu itu tidak akan pernah lagi berpucuk.

Kusempatkan untuk mengirimimu pesan, tentang rinduku juga pada rindu lama itu. Ah, aku baru sadar, ternyata sudah lama tak ada kabar darimu. Benar, memang tak mesti lagi dirimu selalu mengirim kata padaku. Makanya lebih baik aku yang bertanya.

Yah, sekadar melepas rindu padanya. Seperti yang kulakukan hari ini, di rumah lama, bersama teman yang sudah kulupakan. Maaf, teman yang pernah terlupakan.

Melepas rindu padanya, pada Friendster-ku yang sudah tak pernah lagi kujamah.

di depan laptop di meja kerjaku, siang itu.
Medan, 21 Juli 2010
{ Read More }


Kamis, November 01, 2007

Nasib Sebatang Rokok

Seorang pemuda tanggung duduk terdiam di atas sebuah kursi butut di sudut taman kampus. Seorang mahasiswa. Seorang intelektual, mungkin. Jika dia kuliah di perguruan tinggi terkemuka, mungkin bisa diberi gelar terpelajar. Karena seperti itu biasanya.
Dia diam. Tak melakukan apa-apa. Menunggu waktu. Mungkin, hingga kemudian datang sebuah pengharapan. Tentang hidup. Tentang mimpi.
Hanya sebatang rokok menyala, terselip di antara telunjuk dan jari tengah tangan kanannya. Asap rokok mengepul dari mulutnya, menghembuskan kenikmatan dari sebatang rokok. Yah, kenikmatan, seperti yang diakuinya.
Walaupun dia tahu, kenikmatan itu hanya semu belaka, sebenarnya. Dia sadar, semua itu akan berakhir dengan kepahitan dan tetes-tetes air mata pada penghabisannya. Akan mengakhiri semua mimpi.
Rokok pun sampai pada ujungnya. Telah sampai pada penghabisan, sepertinya. Walaupun, masih ada puntung yang akan disisakan. Entah untuk apa, dan entah untuk siapa.
Dan, semua pun berakhir. Rokok bersiap untuk menjadi puntung. Dilempar ke lantai. Diinjak, padamkan baranya. Ditendang, buang jauh.
Akhiri cerita kenikmatan. Lupakan tentang mimpi. Dan, tinggalkan kisah ini.
Yah, nasib sebatang rokok!
Mungkin, ada benarnya tentang pemuda itu. Tentang sesosok mahasiswa. Tentang seseorang yang akan diberi gelar terpelajar. Tentang dia... dan rokoknya. Seperti biasanya.


* I believe about it. About a student of college and his cigarette. He and his cigarette will ending his dream. Believe me... please! ^_"
{ Read More }


IconIconIconFollow Me on Pinterest

Label

artikel (5) puisi (5) Tetralogi Laskar Pelangi (2) prosa (2) Unik (1) about me (1) kuliner (1) my days (1)

Blogger news

Blogroll

What's Hot